Sabtu, 02 April 2011

Temuan Audit

Q: Bu Amalia sebagai auditor kita harus bisa menentukan kapan temuan itu  dikatakan non konforming (KTS) dan Observing thanks.

A:
Audit dilakukan untuk mencari kesesuaian. Laporan audit sedikitnya terdiri atas 3 hal:
  1. temuan yang bersifat positif (strength)
  2. temuan yang berpotensi menjadi penyimpangan ataupun saran/masukan auditor yang biasa dikenal dengan observasi (hasil pemantauan)
  3. temuan yang bersifat negatif (weakness) atau yang dikenal dengan deviasi/KTS (ketidaksesuaian)
Temuan dengan kategori observasi;
  • dapat berupa saran peningkatan penerapan sistem manajemen dari auditor,
  • dapat berupa potensi ketidaksesuaian, hanya saja, pada saat selang waktu pelaksanaan audit, tidak ditemukan cukup bukti untuk menjadi suatu ketidaksesuaian,
  • tidak merupakan pelanggaran, namun jika tidak dikendalikan, dapat berpotensi menjadi hal yang merugikan untuk organisasi.
Contoh temuan observasi:
Hasil temuan audit belum dioptimalkan untuk dijadikan sebagai mekanisme meningkatkan kendali terhadap jaminan kepuasan pelanggan.

Temuan yang bersifat ketidaksesuaian;
  • pelanggaran terhadap persyaratan kriteria audit yang digunakan sebagai referensi audit,
  • menimbulkan kerugian sumber daya (uang, waktu, SDM) terhadap organisasi,
  • dapat menurunkan keandalan organisasi di mata pelanggan,
  • menimbulkan keluhan pelanggan,
  • kegagalan pelaksanaan kendali terhadap sistem manajemen yang diterapkan.
Contoh temuan KTS:
Tidak ada bukti tindakan koreksi terhadap tidak tercapainya sasaran mutu (contoh; nilai kelulusan siwa untuk matematika rata2 masih di angka 5) di tahun 2010.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: