Selasa, 05 April 2011

Definisi Produk Pendidikan

Pemahaman arti produk berdasarkan ISO 9000:2005 (klausul 3.4.1) adalah hasil dari suatu proses.

Banyak contoh sekolah yang mendefinisikan bahwa produknya adalah kompetensi siswa, kapasitas kompetensi seorang siswa dapat dicapai, tidak hanya berdasar pada kegiatan KBM sekolah, hal ini harus dipahami bahwa kompetensi juga memiliki komponen bawaan (karakter/sifat/sikap) dari siswa ditambah metode/sarana KBM yang memadai (lihat gambar).

Perlu dipahami, kompetensi terbagi menjadi 4 tahap:
The Four Stages (http://en.wikipedia.org/wiki/Four_stages_of_competence)
  1. Unconscious Incompetence (Tidak kompeten secara tidak disadari) 
    Individu tidak memahami dan tidak dapat melakukan sesuatu, ataupun tidak mengenali kekurangannya, juga tidak berkeinginan untuk memperbaikinya.

  2. Conscious Incompetence (Tidak kompeten yang disadari) 
    Walaupun individu tidak memahami ataupun tidak dapat melakukan sesuatu, ia menyadari kekurangan tersebut, dan hal tersebut belum diperbaiki.

  3. Conscious Competence (Kompetensi yang disadari) 
    Individu paham atau menguasai untuk melakukan sesuatu.  Namun, untuk menunjukkan ketrampilannya membutuhkan kedaran atau konsentrasi yang tinggi.

  4. Unconscious Competence (Kompetensi yang tidak disadari) 
    Individu telah menjalankan berbagai latihan sehingga ketrampilannya menjadi "kemampuan alamiah" dan dapat ditunjukkan dengan sangat mudah (bahkan tanpa konsentrasi penuh). Hal ini tidak selalu dapat diajarkan ke orang lain.
     

Kalaupun sekolah mendefinisikan kompetensi adalah produknya, perlu ditetapkan kompetensi level yang mana yang dapat dijaminkan kualitasnya oleh sekolah.

KNOWLEDGE
Dalam dunia/sektor pendidikan, knowledge/pengetahuan adalah sesuatu yang diperoleh siswa, namun sumber pengetahuan tersebut tidak dihasilkan oleh sekolah, sekolah adalah sarana menyampaikan knowledge tersebut hingga dapat dipelajari siswa.

SKILL
Atau ketrampilan adalah sesuatu yang diperoleh siswa dari proses belajar dan diajar oleh guru2, ketrampilan bukanlah produk yang dihasilkan sekolah, melainkan suatu taraf/level dimana siswa dapat menyerap pengetahuan dan pengalaman dari proses belajar, sehingga menjadi terampil/memiliki keahlian.

ATTITUDE
Atau sikap adalah pembawaan siswa (karakter siswa), sekolah hanya bisa memberikan influence/pengaruh untuk meningkatkan karakter tersebut, akan tetapi karakter ini bukanlah hasil/produk sekolah, tetapi sekolah menjadi sarana bagi siswa untuk meningkatkan kualitas karakternya.

Definisi dari ISO 9000:2005 (3.4.1), produk adalah hasil dari proses yang dilaksanakan oleh sekolah. Lingkup sekolah adalah guru2 dan organisasi sekolah, siswa adalah pelanggan, dimana karakternya tidak bisa sepenuhnya dijamin oleh sekolah. Produk sekolah adalah Kegiatan Belajar Mengajar, dimana KBM tersebut dapat sepenuhnya dikendalikan terkait kualitas delivery/proses realisasinya oleh sekolah.
Sedangkan KSA merupakan hasil atau kombinasi input/masukan/karakter siswa dengan KBM yang disediakan oleh sekolah.


2 komentar:

Anonim mengatakan...

truzz..produksi pendidikan definisinya apa mas?sekalian dech ama faktor2 yang terkait dalam produksi pendidikan...and tentu muncul pertanyaan lagi knapa harus ada produksi pendidikan

Niken Syamsuddin mengatakan...

istilah yang dikenal dalam sistem manajemen mutu adalah proses, sesuai ISO 9000:2005, 3.4.1 - 'rangkaian kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi yang merubah input menjadi output'.
Dalam proses penjaminan mutu dalam Sistem Manajemen Mutu, proses yang dijamin adalah proses/kegiatan mengajar para guru dan proses belajar siswa untuk menyerap materi.
Faktor2 yang terkait dalam proses pendidikan mengacu pada komponen input:
1.Man - guru2, konselor, guru tamu;
2.M/C - fasilitas KBM (ruang kelas, laboratorium);
3.Method - praktek lapang, metode belajar siswa aktif;
4.Material - buku referensi, alat peraga ilmu, sumber ilmu

komponen money tidak menjadi pembahasan dalam ISO 9001:2008.

secara istilah, kata pendidikan atau education, adalah educare (latin) atau mengeluarkan, atau kombinasi dari educere (mengeluarkan potensi) dan ducere (memimpin).

pendidikan, adalah proses memberi dan menerima untuk meningkatkan dan memicu munculnya potensi diri seseorang, sehingga dapat diterima masyarakat (-penulis).

are you challenged enough to show your potential?